Suram di Yamaha, Rossi Tertarik ke Ducati
Sabtu, 01 November 2008 | | |ROMA - Buruknya pencapaian Valentino Rossi musim ini membuatnya ragu dengan masa depannya di Yamaha. Seraya melancarkan kritik tajam untuk timnya, The Doctor pun mulai menyebut-nyebut tim yang akan dilabuhinya: Ducati. Benarkah?
"Lihat saja bagaimana perkembangan mesin buruk ini. Jika bisa berkembang pun kami harus menunggu satu tahun lagi. Jika tidak ada yang berubah, saya punya hubungan baik dengan siapa saja. Tapi, saya menyukai Ducati karena mereka pabrikan Italia," tegas Rossi kepada Gazetta dello Sport.
Jika ini benar terjadi, maka pabrikan motor asal Italia itu akan membangun kekuatan dengan dua pembalap tangguh di jagad MotoGP. Betapa tidak, Rossi akan bersanding dengan juara baru musim lalu, Casey Stoner.
Apa lagi, juara dunia MotoGP lima kali itu yakin tidak akan ada rivalitas dengan Stoner jika membalap dengan bendera Ducati. Stoner, kata Rossi, akan senang berpasangan dengannya.
"Saya tidak yakin dia mengatakan tidak. Bisa jadi dia lebih suka bertarung dengan motor yang sama," ungkap Rossi sebagaimana dikutip Autosport, Jumat (9/11/2007).
"Stoner memang bukan sosok dengan sensasi semalam. Tapi, jika ingin menjadi Valentino baru, dia membutuhkan banyak kemenangan dengan bertarung melawan Valentino asli dan juga Pedrosa. Tapi, dalam hal ini, dia tidak akan menjadi Valentino baru, dia akan menjadi Stoner!" imbuh Rossi.
Sementara itu, mengenai timnya, Rossi menyampaikan kritik keras mengenai mesin yang digunakannya di beberapa musim terakhir. Dengan nada sinis, pria Italia itu juga mengakui Honda dan Yamaha tidak sebanding dengan kecepatan Ducati yang ditunjukkan Stoner.
"Semua pabrikan Jepang begitu. Tapi, Ducati memiliki intelejensi dan agresifitas serta bekerja lebih baik. Kami mungkin bisa bersaing dengan Honda, tapi mereka punya uang dan orang yang bisa memperbaiki dalam waktu singkat. Sesuatu yang tidak dimiliki Yamaha," ungkap Rossi.
Bersama Yamaha, Rossi memenangkan balapan pada 2004 dan 2005. Tapi, di dua musim belakangan, kegemilangan Rossi semakin kabur. Rossi menyatakan bahwa saat ini Yamaha membutuhkan banyak perbaikan untuk jadi yang teratas.
"Yamaha tidak pernah menjadi yang tercepat. Tahun ini, mereka lebih pelan 15/20 km. Kami mengalami penurunan kapasitas bahan bakar: setiap saat kami berusaha melakukan sesuatu, lalu kami merusaknya. Jika saya ingin menang mereka harus membuat beberapa perubahan penting. Kami membutuhkan orang yang ahli dan banyak uang," tegasnya.
"Lihat saja bagaimana perkembangan mesin buruk ini. Jika bisa berkembang pun kami harus menunggu satu tahun lagi. Jika tidak ada yang berubah, saya punya hubungan baik dengan siapa saja. Tapi, saya menyukai Ducati karena mereka pabrikan Italia," tegas Rossi kepada Gazetta dello Sport.
Jika ini benar terjadi, maka pabrikan motor asal Italia itu akan membangun kekuatan dengan dua pembalap tangguh di jagad MotoGP. Betapa tidak, Rossi akan bersanding dengan juara baru musim lalu, Casey Stoner.
Apa lagi, juara dunia MotoGP lima kali itu yakin tidak akan ada rivalitas dengan Stoner jika membalap dengan bendera Ducati. Stoner, kata Rossi, akan senang berpasangan dengannya.
"Saya tidak yakin dia mengatakan tidak. Bisa jadi dia lebih suka bertarung dengan motor yang sama," ungkap Rossi sebagaimana dikutip Autosport, Jumat (9/11/2007).
"Stoner memang bukan sosok dengan sensasi semalam. Tapi, jika ingin menjadi Valentino baru, dia membutuhkan banyak kemenangan dengan bertarung melawan Valentino asli dan juga Pedrosa. Tapi, dalam hal ini, dia tidak akan menjadi Valentino baru, dia akan menjadi Stoner!" imbuh Rossi.
Sementara itu, mengenai timnya, Rossi menyampaikan kritik keras mengenai mesin yang digunakannya di beberapa musim terakhir. Dengan nada sinis, pria Italia itu juga mengakui Honda dan Yamaha tidak sebanding dengan kecepatan Ducati yang ditunjukkan Stoner.
"Semua pabrikan Jepang begitu. Tapi, Ducati memiliki intelejensi dan agresifitas serta bekerja lebih baik. Kami mungkin bisa bersaing dengan Honda, tapi mereka punya uang dan orang yang bisa memperbaiki dalam waktu singkat. Sesuatu yang tidak dimiliki Yamaha," ungkap Rossi.
Bersama Yamaha, Rossi memenangkan balapan pada 2004 dan 2005. Tapi, di dua musim belakangan, kegemilangan Rossi semakin kabur. Rossi menyatakan bahwa saat ini Yamaha membutuhkan banyak perbaikan untuk jadi yang teratas.
"Yamaha tidak pernah menjadi yang tercepat. Tahun ini, mereka lebih pelan 15/20 km. Kami mengalami penurunan kapasitas bahan bakar: setiap saat kami berusaha melakukan sesuatu, lalu kami merusaknya. Jika saya ingin menang mereka harus membuat beberapa perubahan penting. Kami membutuhkan orang yang ahli dan banyak uang," tegasnya.